Mangrove Sang Penjaga
Mangrove Sang Penjaga
Dhany, 19 Sept, 2013
Kemarin
tanggal 18 september 2013, saya dan beberapa rekan dari Magister Ilmu
Lingkungan Undip semarang dan didampingi oleh dosen, melakukan kunjungan
lapangan dibeberapa titik permasalahan lingkungan di kota semarang. Salah satu
objek yang kami kunjungi adalah di daerah pesisir Mangunharjo, Semarang. Di
daerah itu ada seorang bapak yang mempunyai dedikasi dan kesadaran tinggi
terhadap Lingkungannya. Yah...dengan apa yang telah dilakukannya selama ini,
bisa dikatakan dia adalah pejuang Lingkungan yang telah berjasa menyekamatkan
perkampungannya dari ancaman abrasi.
bapak Sururi sedang bebagi pengalamannya |
Namanya adalah
bapak sururi, seorang penduduk asli mangunharjo yang begitu prihatin ketika ada
akhir tahun 90an abrasi besar menghantam pesisir perkampungan mangunharjo dan
menghabiskan seluruh areal tambak dan sawah dipesisir mangunharjo. Sambil bercerita
tentang dashyatnya abrasi tersebut, kami diajak berjalan diatas pematang menyusuri
lokasi pembibitan mangrove pak Sururi. Pak sururi menambahkan, apa yang
dilakukannya saat itu untuk memperbaiki kondisi pesisir Mangunharjo yang rusak?
Setelah berunding dengan masyarakat, pak sururi dengan memberanikan diri, mengkonsultasikan
permasalahan pesisir Mangunharjo dengan salah satu dosen di Universitas
Diponegoro. Hal ini disambut baik saat itu oleh bapak Prof Sudharto yang
kemudian bersama-sama pak sururi dan masyarakat mangunharjo melakukan gerakan penanaman
bakau di pesisir perkampungan Mangunharjo. Pada saat itu pesisir mangunharjo
tak ada sama sekali tanaman bakau karena daerah itu dahulu dimanfaatkan
seluruhnya untuk tambak udang dan persawahan.
Dengan kesabaran
dan ketelatenan, upaya ini dari waktu ke waktu semakin membuahkan hasil. Perlahan-lahan,
ancaman abrasi semakin berkurang karena pesisir telah terlindungi Mangrove,
masyarakat pun mulai kembali membuka tambak.
Disamping itu, permintaan untuk penanaman bakau semakin banyak. Baik itu
permintaan dari program pemerintah, perusahaan, dan Lembaga sosial yang peduli
Lingkungan, hingga akhirnya dibuat kelompok Mangrove Mangunharjo yang mengelola
pemibibitan, penanaman dan perawatan tanaman bakau. Kelompok ini kemudian
berganti nama menjadi Biota Foundation. Atas ketekunan dan dedikasi pak sururi
bersama bapak Prof Sudharto, Biota Foundation telah beberapa kali bekerjasama
dengan PT Djarum untuk melakukan reklamasi di pesisir-pesisir pantai yang rawan
Abrasi.
Kini, jika
kita berjalan dipesisir mangunharjo, nampak berderet tanaman bakau yang
tertanam rapi. Menurut bapak sururi, dulu kita dapat memandang lepas hingga ke
laut tanpa ada yang menghalangi pandangan mata kita, kini yang nampak adalah
jejeran bakau yang telah menghutan. Bapak sururi kemudian mengkombinasikan
penanaman mangrove dengan budidaya ikan mujair dan bandeng, akar-akar mabgrove
menjadi tempat berteduh dan bersembunyi yang menyenangkan bagi ikan, begitupun
dengan dedaunan mangrove yang berguguran, menjadi pupuk alami dan makanan bagi
ikan. Selain itu, biji bakau yang mati, dapat di potong kecil-kecil, kemudian dikeringkan
dan dimasak. Dan hasilnya akan menjadi cairan coklat kental yang dapat
digunakan untuk pigment batik. Sebuah simbiosis ekologis yang terbentuk secara
alamiah dan sustainable dan tentunya ramah lingkungan.
tanaman bakau yang ditanam di pinggiran tambak |
Dengan aktifitasnya
menanam bakau selama 10 tahun lebih, akhirnya menjadi sebuah peluang ekonomi
juga buat pak sururi. Menurutnya, harga bibit tanaman bakau muda berumur 3
bulan dan siap tanam senilai Rp.1200,-. Sampai saat ini, permintaan bakau cukup
tinggi sehingga selain berkontribusi menjaga lingkungan, apa yang dilakukannya
dapat buka bernilai ekonomis sehingga dapat mensejahterakan keluarganya dan beberapa
masyarakat yang ikut bekerja bersama pak sururi di Biota foundation.
Pak sururi
berharap agar masyarakat dapat menumbuhkan kesadarannya untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Lingkungan bukanlah penghambat untuk kebutuhan ekonomi,
justru dengan memanfaatkan dan menjaga lingkungan yang baik kebutuhan ekonomi
akan tercapai dan kita dapat menikmatinya lebih lama. Beliau juga berharap agar
penanaman bakau khususnya di kota semarang dengan masalah abrasi dan banjir
Rob, agar lebih meningkatkan penanaman bakau dipesisir pantai utamanya di
bagian utara, untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir dampak dari abrasi
dan banjir Rob.
Komentar
Posting Komentar